Sabtu, 21 November 2009

GURINDAM

Keterkaitan isi gurindam dengan kehidupan sehari-hari

Sekalipun gurindam termasuk karya sastra Melayu Lama, isinya masih sangat relevan dengan kehidupan masa kini. Nilai-nilai yang terdapat dalam gurindam masih dapat diterapkan dalam kehidupan modern. Artinya, kita dapat belajar dari nasihat-nasihat para pendahulu, seperti sastrawan Raja Ali Haji. Seandainya kita mau mengupas dan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam gurindam 12 karya Raja Ali Haji dalam kehidupan zaman sekarang, tentulah kehidupan ini penuh kedamaian dan kemuliaan. Di era modern seperti sekarang ini, jika kita tidak berpegang pada nilai-nilai kebajikan, tentulah kita akan hancur terbawa arus modernisasi yang tanpa batasan.
Sebagai contoh keterkaitan nilai-nilai gurindam dengan kehidupan saat ini dapat kita baca ulasan gurindam berikut ini.

Mengupat dan memuji hendaklah berpikir
Di situlah banyak orang tergelincir


Bait gurindam di atas mengandung arti bahwa ketika kita ingin mengatakan sesuatu yang menyakitkan orang lain ( digunakan diksi mengumpat) hendaklah kita berpikir dahulu akan dampaknya. Demikian juga jika hendak mengungkapkan kata-kata yang bisa menyenangkan orang lain (digunakan diksi memuji), kita juga harus memikirkan juga akibatnya. Jika kedua hal tersebut dilakukan tanpa berpikir yang panjang maka banyak sekali orang yang akan menyesal atau merugi (Di situlah banyak orang tergelincir).
Jadi jelas isi gurindam tersebut sangat relevan dengan kehidupan dewasa ini. Di televisi banyak sekali berita yang menayangkan aksi demo di mana-mana. Para demonstran tersebut dengan tanpa berpikir panjang mengupat, mencaci bahkan tak jarang pula melakukan penghinaan dan akibat yang terjadi adalah perkelahian serta baku tembak yang merugikan banyak orang. Andaikan semua orang mengikuti nilai yang terkandung dalam gurindam di atas, tentulah rakyat dapat hidup damai dan saling menyayangi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar