PANTAI TERAKHIRKU
pasir lembut bermain di kakiku
sedangkan senja menari di pelabuhan
kapal-kapal mulai bersandar
pada deburan ombak lirih menerpa tubuhku
nelayan pulang ke gubuk tua
memandangku dengan lesu
bajuku dikoyak angin senja
tubuhku mengigil diguyur ombak
camar meneriakkan kesedihan
hatiku terkoyak pilu
kau tinggalkan goresan pilu diujung pantai
laut tak ramah padaku
membawa keraguanku padamu
letakan cintaku di tengah karang
tinggalkan punggungmu untukku
kan kupeluk lirih bayanganmu
atau ku sentuh saja dengan hatiku
malam menepuk pundakku
kelam menyelimuti pantai terakhirku
sekalian aku ucapkan rinduku padamu
(by : utusan tanda)
DATANGLAH PADAKU
Di atas padang asmara
secuil hatiku tergadai
pada bebatuan rumput yang kering
sejuta tanya tertulis pada debu
lenyap bersama satu harapan
mimpiku tertahan di tengah malam
terukir pada angin yang datang padaku
letakkan tanganmu di atas pangkuanku
lihat ku tulis namamu di hatiku
tidakkah kau rasa
burung di tengah padang tersenyum padaku
datanglah padaku seperti awan pada angin
(by: utusan tanda)
TIDAKKAH KAU PAHAM
teriakanku tertahan sudah
terbenam dalam sudut keangkuhanmu
langkahku tertahan sudah
disebagian kata-katamu
tak bisa kujelaskan putaran gasing di kepalaku
atau keringnya hatiku padamu
terpuruk diantara kelemahanku
aku terdiam pagi itu
tak kudengar lagi kicau burung yang merdu
atau sekumpulan kupu-kupu yang menari di tanganku
berlalu hatiku dalam resah pagi itu
lihatlah mentaripun terasa menjauh dariku
tutuplah arogan di dalam pelukanku
tersenyumlah padaku seperti yang lalu
tak sanggup diriku terdampar seperti ini
biduk milikku semakin rapuh
sedangkan tetap kau tak mampu memahamiku
(by: utusan tanda)
JIWAKU BERKATA
Aku terjaga dari mimpiku
memandang gelap di balik langkah
tidakkah itu bayangan diriku
seribu kata telah terucap
bersenandung di malam kelam
menatap wajahku sendiri dalam remang senja itu
seribu dosaku tertulis di kegelapan
tak mampu bibirku terucap
begitu dalam menghantui diriku
katakan padaku...
apakah bintang kan bersinar untukku
apakah mentari esok masih menyinariku
jiwaku mengambang di dalam kegelisahan ini
tunjukkan satu kata untukku
ingin kuteriakkan namaMu Yaa Robb
tangisku tertahan di pagi hening
terasa langkahku terhenti sesaat lagi
Akankah ini batas usiaku....
(by: utusan tanda)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar